Acara Sungkeman Lulusan Tahun 2018
‘Penuh Haru bercampur Bahagia’
SUNGKEMAN, Sudah menjadi tradisi setiap tahunnya di Fakultas Keguruan Universitas Bale Bandung menyelenggarakan acara Sungkeman dan Paturay Tineung dari mahasiswa yang baru lulus (calon Wisudawan). Untuk tahun ini, pelaksanaan Sungkeman digelar pada hari Kamis, tanggal 20 Desember 2018 dan diikuti oleh 222 lulusan Sarjana Pendidikan dari empat program studi, yaitu Program Studi Pendidikan Geografi 22 lulusan, Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris 55 Lulusan, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 74 Lulusan, dan Program Studi Pendidikan IPS 51 Lulusan.
Sungkeman itu sendiri diartikan sebagai kegiatan permohonan maaf dari seseorang yang lebih muda kepada orang yang lebih tua sekaligus permohonan do’a dan restu dari orang tua agar anaknya dapat lebih sukses dikemudian hari. Acara ini diselenggarakan oleh kepanitiaan yang dibentuk atas SK Dekan FKIP, Dr. Saeful Gunawan, M.Si. dan dihadiri oleh para sesepuh dari YPBB, diantaranya R.H. Lilly Sumantri selaku Ketua Pembina dan R.H. Ruddy Permadie, SH. (Pembina YPBB), SH, Ketua YPBB: R.H Ahmad Drmawan beserta para pengurus YPBB , Dr. Ir. Nasep Rachmat, M.Si, SH. Selaku Rektor UNIBBA beserta para Wakil Rektor, para Wakil Dekan FKIP, Para Ketua dan sekretaris Program Studi, para bapak dan ibu Dosen, staf TU, Mahasiswa dan para tamu undangan.
Acara Sungkman dan paturay tineung yang berlangsung tiga jam ini, dirasakan penuh hidmat dan suka cita, karena selain dilaksanakan sungkeman, juga syukuran kelulusan mahasiswa yang kini berstatus calon wisudawan. Derai air mata mahasiswa dan segenap yang hadirpun tak terbendung saat pembacaan do’a bersama dan menyanyikan lagu syukur. Acara ini juga dimeriahkan dan didukung oleh BEM-DPM FKIP, LS Teater Mercusuar (Tim Upacara Adat), Himpunan Mahasiswa Prodi dan Keluarga Besar Mahasisiwa FKIP UNIBBA.
Dengan diiringi Kecapi Suling, berikut cuplikan naskah Sungkeman dan paturay Tineung FKIP UNIBBA 2018:
Anaking nu jadi pangbubungah, Peupeujeuh ti Ibu-Bapa pikeun hideu, Omat kudu ngbakti kanu jadi indung bapa anjeun, poma laksanakeun parentah agama, kudu daek sabilulungan jeung dulur, sing heman kabaraya,sing nyaah kanu leutik, hormat kapurwakalih pamedaling diri, soson-soson ngamalkeun ilmu pangarti pikeun ngabdi ka nagri jeung rahayat. Bral………anaking….do’a ibu bapa marengan lalampahan anjeung….